Rabu, 23 April 2014
Jumat, 07 Maret 2014
Pustakawan Bukan Sekadar Penjaga Buku
Kompas : 25 Oktober 2007
Jakarta, kompas - Perpustakaan telah berkembang konsepnya tak lagi sekadar merupakan rak dengan jajaran buku, melainkan sebagai resources center atau sumber daya informasi. Karena itu, tenaga pustakawan juga harus semakin kompeten, bukan sekadar penjaga buku.
Fuad Gani, Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), mengatakan, Senin (22/10) di Jakarta, seiring dengan disahkannya undang-undang tentang perpustakaan barubaru ini yang bertujuan untuk mengembangkan perpustakaan, pustakawan semakin dibutuhkan, terutama untuk perpustakaan publik dan sekolah. Untuk mengembangkan kemampuan masyarakat maupun pustakawan dalam mengembangkan perpustakaan sebagai sumber daya informasi, departemen ini memiliki center for information studies. Lembaga ini merupakan bagian dari unit ventura untuk jasa pelayanan masyarakat. Pihak UI sering bekerja sama dengan berbagai lembaga lain untuk memberikan pelayanan pelatihan perpustakaan kepada masyarakat.
Dalam perkembangan dewasa ini, para pustakawan pun dibutuhkan keluarga-keluarga. Tumbuhnya minat pribadi atau keluarga menghadirkan perpustakaan di rumah membuka peluang bagi para pustakawan ini untuk melayani dan mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan perpustakaan yang sederhana. "Mereka yang punya perpustakaan di rumah terkadang tidak mengerti bagaimana mengelola perpustakaan yang bisa memudahkan mereka untuk memanfaatkan koleksi yang ada. Pemilik ada yang merasa butuh bantuan ahli sehingga buku-buku bisa mudah dicari saat dibutuhkan," ujar Edi Dimyati, pustakawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta yang sering diminta mengelola perpustakaan keluarga.
Gunawan, pustakawan lainnya, mengatakan, pengelolaan perpustakaan di rumah biasanya dilakukan dengan sederhana. Koleksi buku yang ada dikategorikan sesuai subyeknya. (ELN/INE)
Jakarta, kompas - Perpustakaan telah berkembang konsepnya tak lagi sekadar merupakan rak dengan jajaran buku, melainkan sebagai resources center atau sumber daya informasi. Karena itu, tenaga pustakawan juga harus semakin kompeten, bukan sekadar penjaga buku.
Fuad Gani, Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), mengatakan, Senin (22/10) di Jakarta, seiring dengan disahkannya undang-undang tentang perpustakaan barubaru ini yang bertujuan untuk mengembangkan perpustakaan, pustakawan semakin dibutuhkan, terutama untuk perpustakaan publik dan sekolah. Untuk mengembangkan kemampuan masyarakat maupun pustakawan dalam mengembangkan perpustakaan sebagai sumber daya informasi, departemen ini memiliki center for information studies. Lembaga ini merupakan bagian dari unit ventura untuk jasa pelayanan masyarakat. Pihak UI sering bekerja sama dengan berbagai lembaga lain untuk memberikan pelayanan pelatihan perpustakaan kepada masyarakat.
Dalam perkembangan dewasa ini, para pustakawan pun dibutuhkan keluarga-keluarga. Tumbuhnya minat pribadi atau keluarga menghadirkan perpustakaan di rumah membuka peluang bagi para pustakawan ini untuk melayani dan mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan perpustakaan yang sederhana. "Mereka yang punya perpustakaan di rumah terkadang tidak mengerti bagaimana mengelola perpustakaan yang bisa memudahkan mereka untuk memanfaatkan koleksi yang ada. Pemilik ada yang merasa butuh bantuan ahli sehingga buku-buku bisa mudah dicari saat dibutuhkan," ujar Edi Dimyati, pustakawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta yang sering diminta mengelola perpustakaan keluarga.
Gunawan, pustakawan lainnya, mengatakan, pengelolaan perpustakaan di rumah biasanya dilakukan dengan sederhana. Koleksi buku yang ada dikategorikan sesuai subyeknya. (ELN/INE)
Jumat, 14 Februari 2014
Panitia Seminar dan Pelantikan ATPUSI Kota Magelang
Ketua                    :
Muhammad Safril                          SMK
N 1 Magelang
Sekretaris              : Wahyuni                                        SMA N 1 Magelang                                                               Latifah Wahyuni                             SMP N 7 Magelang
Bendahara            : Rr Nurlaela Titikusuma
w                SMA Muh 1 Magelang
Seksi-seksi:
Sie
Acara            : Joko Adi Yunarto                           SD Mutual Magelang
                            Erna Hidayati                                  SMP
N 1 Magelang
                            Mima Rianawati                              SMP N 2 Magelang
Sie
Konsumsi     : Santi Rahayu                                   SDN Magelang 7
                           MF Wiwik Suryani, S.Pd                  SMP
Negeri 9 
                           Herlina Ekhawati                              SDN Rejowinangun Utara 1
Sie
Pudekdok, Humas:
                         : Eko Budi                                         SDN Magelang 4
                           Muh Saroji                                       SD
Wates 1
Sie
Pembantu Umum:
                         : Priono Dwi Kundarto                       SMPN 8 Magelang
                           Nuranto Tri Nugroho                         SDN Magelang 3
Sie
Perlengkapan:
                         : Suryanto                                           SMA N 5 Magelang
                           Hariyono                                          SMK
Kristen
                           Nunung Widiarsi                               SMA Kristen 1
Selasa, 11 Februari 2014
Banyak Sekolah di Indonesia belum Memiliki Pustakawan Profesional
  Denpasar (beritadewata.com) – 
Wakil Menteri Bidang Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Musliar Kasim usai membuka secara resmi Konferensi ke 42 International 
Association of School Librarianship di Sanur Bali, Selasa (27/8) 
mengatakan, harus diakui jika masih banyak sekolah di Indonesia yang 
tidak memiliki tenaga profesional dalam mengelolah perpustakaan. Selain 
itu masih banyak sekolah juga yang belum mengalokasikan dana sekolahnya 
sebanyak 5 persen untuk pengelolahan perpusatakaan, mulai dari pengadaan
 buku-buku, manajemen dan infrastruktur perputakaan. “Inilah bagian dari
 masa lalu pendidikan kita. 
Senin, 03 Februari 2014
UNDANGAN MAKALAH
by Atpusi on Jan 13, 2014 • 4:13 am 
UNDANGAN MAKALAH
Konferensi Perpustakaan Sekolah Indonesia
Bogor, 28 – 29 Mei 2014
Konferensi Perpustakaan Sekolah Indonesia
Bogor, 28 – 29 Mei 2014
Kami mengundang pemakalah untuk turut 
berpatisipasi dalam Konferensi Perpustakaan Sekolah Indonesia (KPSI) 
ke-1 yang akan diselenggarakan di Bogor pada tanggal 28-29 Mei 2014. 
KPSI yang akan diselanggarakan pertama-kali ini bermaksud membentuk Forum
 Ilmiah Nasional dibidang kajian perpustakaan sekolah yang rencananya 
dilakukan secara periodik. Dalam konferensi ini diharapkan semua insan 
pendidikan dapat saling menimba pengalaman, berdiskusi mengenai 
sejauhmana keberadaan perpustakaan sekolah diseluruh Tanah Air. Hasil 
akhirnya tenaga perpustakaan sekolah dapat berperan secara optimal di 
sekolah masing-masing.
Jumat, 17 Januari 2014
Pendataan Tenaga Perpustakaan Kota Magelang
Assalamu'alaikum Wr Wb
Dengan
hormat,
Menindaklanjuti kegiatan  seminar 
yang bertajuk “Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Penerapan Kurikulum
2013” dan pelaksanaan Konvensi ATPUSI Magelang, hari Selasa, 24 Desember 2013,
maka kami selaku Pengurus ATPUSI kota Magelang, bermaksud untuk mendata tenaga
/pengelola perpustakaan sekolah di Kota Magelang untuk berkenan menjadi anggota
Atpusi kota Magelang.
Minggu, 29 Desember 2013
Pengurus ATPUSI Terbentuk
Magelang Ekspres, Kamis, 26 Desember 2013-12-30
MAGELANG
TENGAH- Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan sekolah,
selasa (24/12) dibentuk Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia
(ATPUSI). Acara ini mengambil temapt di Aula Dinas Pendidikan Kota Magelang.
Langganan:
Komentar (Atom)

